Friday, 15 January 2016

UPS oh UPS

Pagi ini saat gue asik-asik nya lagi dengerin musik zaskia gotik sambil tiduran yang berjudul tarik selimut via hp di kamar mess gue, tiba-tiba hp gue berdering. Aktivitas gue sebelum mandi berangkat kerja emang ngedenger musik buat bangkitin mood. Muncul nama di layar ponsel dari rekan kerja gue di bagian logistik. Pengen gue reject, tapi ntar gue malah nyanyi lagunya jenita janet yang di reject. Gue sempet galau mau di reply apa reject. Akhirnya gue putusin buat gue reply. "hallo assalammualaikum, gimane kang" , dan ada jawaban "mas ke kantor sebentar, alarm sistem bunyi terus gak mau mati". "Apah, alarm bunyi dan gak mau mati. Iya tunggu bentar, otw". Gue gak nyempetin mandi karena panik. Setelah cuci muka dan gosok gigi, gue bergegas keluar kamar, memakai sendal dan menempuh perjalanan ke kantor yang hanya berjarak lima meter dari mess. Jauh banget ya. Denger telpon ngebahas alarm tuh rasanya kaya di putusin pacar tiba-tiba dan dia gak mau balikan. Nyesek men, bingung gue mesti ngapain. Yang gue pikirin apa penyebabnya.

Gak sampai satu menit gue udah sampai kantor dan langsung menuju TKP. Gue tanya ke temen gue apa penyebabnya, dan dia jawab "mendadak mati mas komputernya, terus alarm systemnya bunyi terus gak mau mati". Untung mendadak mati problem awalnya, kalau mendadak dangdut mungkin gue udah pesen panggung terus gue nyanyi jablai kaya di film titi kamal. Gue coba selidikin, bongkar pasang kabel yang terhubung, gue tutup penjualan BBM untuk sementara sambil gue nemuin apa penyebab trouble system pagi ini. Sama kaya gue nyoba minta penjelasan kenapa di putusin, nyari sebabnya kenapa harus putus, dan nyoba berbagai cara buat balikan lagi.

Setelah sepuluh menit gue analisa, ternyata penyimpanan arus listrik di UPS ( Uninterruptible Power Systems ) nya yang bermasalah dan minta ganti baru. Mungkin udah waktunya minta di ganti, karena udah cukup lama juga pemakaian. Gue pun minta tolong ke logistik dan security buat belanja UPS baru. Sekitar setengah jam, pesenan gue pun datang. Gue langsung ngetes kabel-kabel yang terhubung ke system gue colokin ke UPS yang baru. Dan jreng jreng, Alhamdulillah system hidup kembali dan aktivitas transaksi penjualan pun bisa berlanjut lagi. Rasanya mungkin kaya seneng banget bisa balikan sama orang yang udah kita sayangin banget, setelah sempet putus sebentar.

Sekian cerita gue pagi ini :)

Bukti #KamiTidakTakut

Gue mau berbagi lagi postingan ke kalian terkait bom di Sarinah, Jakarta. Menurut analisis gue, bom yang terjadi di Jakarta ini gak ada kaitannya sama ISIS, tapi gue rasa ini ulah IPPSI. Apa itu IPPSI. IPPSI itu akronim dari Ikatan Pedagang dan Pecinta Selfie Indonesia. Gak percaya? gue bakal kasih bukti untuk memperkuat analisis gue ini, yang gue dapet dari beberapa sumber :

Kayanya cuma di Indonesia, di TKP ada yang jual kacang. Tragedi Bom Paris mah lewat

biar dibilang up to date, selfie dulu ala rolling stones. Kita gak takut bom, weeek


tempat ramai orang adalah tempat strategis buat menjajakan dagangan

yuk nyate


Liat mamas yang kaos item kiri, mungkin dia lagi nyari foto terbaik buat jadi DP BBM

Tuh, sampe di Pre order juga sepatu yang di pakai Polisi waktu terjadi baku tembak

Bener kan analisis sesat gue, kalau ini ulah Ikatan Pedagang dan Pecinta Selfie Indonesia. Liat aja tuh. Unik kan, kalau di negara lain ada bom pada takut, kita malah narsis dan dagang. Buktiin bahwa hashtag #KamiTidakTakut itu bukan isapan kelingking belaka. Dan gue gak ada maksud ngebully atau ngeremehin akan kejadian bom ini, tapi hanya berbagi keunikan yang ada di negara ini saat ada peristiwa yang terjadi.  Sekian :)



Thursday, 14 January 2016

#KamiTidakTakut

Hmmmm...udah lama juga ya rasanya gue gak buat postingan di blog ini. Lama gue tinggal blog gue udah banyak sawang, para gelandangan asmara dan sarang jomblo-jomblo. Hahaha kidding. Gue baru sempet buat postingan karena kemarin lagi ada tugas dan kepentingan yang mesti gue urus. ceilah sok sibuk banget ya gue. Dan faktor selanjutnya, karena lagi ada trouble signal speedy di kantor gue. Yap, gue emang fakir wifi -___-.

Saat lagi asik-asiknya bercengkrama dengan rekan kerja gue, tiba-tiba gue lihat hashtag #prayForJakarta menghiasi beberapa cuitan di sosial media. Gue jadi penasaran dan jadi kepo ke situs-situs berita di browser. Dan ternyata ada ledakan bom di Jalan M.H. Thamrin Jakarta dan juga terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dan tersangka pengeboman.Lokasi ledakan terjadi di Pos Polisi depan sarinah dan di depan gedung Jakarta Theater.

Gue disini bukan mau mosting tentang SARA  atau kebencian terhadap pemerintah. Tapi yang gue gemesin, terkadang kalau ada ledakan kaya gini yang tertuduh tu agama Islam dan kaum Muslim. Dan sebutan teroris selalu melekat ke agama Islam. Apa karena agama ini mayoritas di negara ini? padahal belum tentu juga orang beragama Islam yang melakukan. Kalau pada faktanya yang melakukan itu orang beragama Islam, janganlah hujat agamanya, tapi oknum nya. Karena gue percaya, di setiap agama tidak pernah mengajarkan hal yang buruk seperti pengeboman. Tapi yang di ajarkan setiap agama adalah nilai-nilai kebaikan dan mengasihi antar sesama manusia.

Gue ambil sample saat Invasi Amerika Serikat ke Irak. Mereka ( katanya ) bertujuan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal, menyingkirkan ancaman terroris internasional dan membebaskan rakyat Irak dari rezim Saddam Husein. Tetapi mengapa serangan itu menewaskan juga warga sipil yang tidak berdosa dan tidak ada sangkut pautnya. Dan juga saat para Zionis Israel menjajah tanah Palestina dan banyak menewaskan warga Palestina. Mengapa mereka tidak di sebut teroris? Dan jika di hujat akan tindakan negara itu yang menewaskan warga sipil, kenapa tidak di hujat agamanya, seperti nasrani teroris atau yahudi teroris. Kenapa harus Islam yang selalu di sebut teroris.

"Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim? Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim? Siapa yang mengirim bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta orang Indian di Amerika Utara? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta orang Indian di Amerika selatan? Apakah Muslim? Siapa yang menjadikan 180 juta orang Afrika sebagai budak dan 88% dari mereka meninggal dan dibuang di lautan atlantik? Bukan Muslim yang melakukannya. Siapa yang membunuh sekitar 20 jutaan Aborigin di Australia? Bukan Muslim yang melakukannya... " Dan hari ini Anda dapat melihat bahwa muslim selalu menjadi korban. Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, dan negara-negara Islam lainnya.  

Dan hal kedua yang pengen gue bahas, gue agak kaget juga saat membaca cuitan status twitter dari akun @ferizandra ini .

 

Gue enggak tau dia ini siapa, tapi emang bener tanggal 14 Januari 2016 adalah batas waktu freeport untuk menyampaikan divestasi saham. Dan ini sumbernya . Freeport adalah masalah krusial Indonesia menyangkut hajat hidup 250 juta penduduk Indonesia. Dalam satu analisa, seandainya kekayaan Freeport yang mengeruk Sumber Daya Alam di Papua hasilnya sebagian besar untuk Indonesia maka bukan saja rakyat Papua kaya raya juga rakyat Indonesia akan sekolah gratis sampai perguruan tinggi. Dan apakah kejadian bom Sarinah ini hanya pengalihan isu benar adanya seperti pengalihan isu akan berita tentang Bank Century seperti yang tercantum dalam sumber berikut ini.

Tapi terlepas dari semua itu, gue harap semoga kita makin cerdas untuk menilai siapa yang patut di labeli teroris. Bukan dari Agama tapi dari pelakunya. Dan semoga adanya wacana pengalihan isu itu tidak benar adanya. Dan semoga negeri ini tetap damai, terbebas dari terorisme, juga terbebas dari para oknum yang ingin memecah belah persatuan di negara indONEsia ini. #PLUR #KamiTidakTakut

Thursday, 7 January 2016

My Sad Story

Gak kerasa udah seminggu aja tahun 2015 berlalu. Dan gue harap di tahun 2016 ini hal-hal yang gue impikan bisa gue wujudin, dan pribadi gue makin baik dari hari-hari di tahun sebelumnya. Tapi di awal tahun ini, gue sudah di uji dengan hal yang menyedihkan. Yap, sekali lagi gue harus kehilangan temen gue lagi. Gak, temen gue gak meninggal dunia. Tapi dia terpaksa pindah dari Lampung ke Bekasi. Sebenernya dia udah pindah sejak setahun yang lalu, tapi dia pending, karena ingin menyelesaikan kuliahnya dan mencoba mencari kerja di Lampung. Dan sekarang dia pindah kesana buat seterusnya, karena bokap dia yang makin bertambah umurnya butuhin anak-anaknya disampingnya, setelah ibu dari temen gue ini meninggal sekitar tujuh tahun yang lalu.

Bagi seorang introvert seperti gue, kehilangan temen deket itu sangat menyedihkan. Apalagi dia ini temen deket gue dari SD sampai segede gaban gini. Gue bakal kangen akan kebiasaan kita maen bareng kaya dulu lagi, nongkrong bareng, wara-wiri bareng cuma buat cuci mata ngeliatin cewek-cewek jomblo melintas, tukeran kenalan cewek, dll. Kayanya baper banget sik baru temen pindah aja sedih gitu? kalian gak akan pernah ngerti perasaan seorang introvert. Gue emang punya banyak temen, tapi cuma sedikit bagi gue yang gue anggep itu temen. Karena pertemanan seorang introvert itu memakai hati, dan saat seseorang telah berhasil masuk ke hati seorang introvert, dia akan punya tempat tersendiri di hati. Entah itu sebagai seorang orang tua, kekasih, teman, juga lainnya. Jarang seorang introvert itu punya temen-temen deket. Dan hal yang sangat gue benci dalam hidup adalah perpisahan. Kenapa jalan hidup menetapkan bahwa yang namanya pertemuan itu akan ada perpisahan.

Dan di hari minggu kemarin, gue relain gak kencan sama pacar gue, gue gak habisin waktu bareng temen gue yang lain, dan hari itu gue habisin bertiga bareng temen gue lainnya, karena hari itu jadi hari terakhir kita main bareng-bareng di Lampung. Sejenak, hal-hal yang pernah kita lewatin dari dulu itu terkenang lagi. Konyol jika mengenang hal absurd yang sering kita lakuin bareng. Kita coba buat komitmen, siapa salah satu dari kita yang menikah lebih dulu, wajib dateng, walau itu jaraknya Bekasi - Lampung. 

Dan saat senin pagi kemarin, saat dia akan ke Bandar Lampung, gue dan aris nyoba nganterin Rivan. Gue ngerasa mungkin hal yang gue rasain sama kaya ketika Vin Diesel kehilangan temen deketnya di film yang mereka bintangi di fast forius movie series , Paul Walker. Dan di ending film fast forius 7 juga di akhir klip video see you again nya Wiz Khalifa feat Charlie Puth, mobil Doominic juga Bryan O'connor berpisah di persimpangan jalan. Seperti itu juga yang gue alamin. Saat dari jalur dua menuju arah Bandar Lampung, Rivan berjalan lurus ke arah Ibu kota Lampung, sedang gue harus berbelok ke arah kediaman gue.

Gue harap suatu saat, kita masih bisa dipertemukan lagi entah itu di Bekasi, Jakarta, Lampung, atau tempat lainnya, buat ngumpul bareng. Dan semoga kesuksesan selalu mengiringi langkah kita. See you again boy \m/