Friday, 4 December 2015

aku, kau dan batu-bata merah

Malem ini gue mau share sedikit uneg-uneg lain yang masih ganjel. Yap, blog ini terkadang menjelma menjadi salah satu tempat curhat gue, selain Tuhan, ortu, pasangan dan temen-temen deket gue. Gue bukan pamer curhatan gue ke kalian, tapi gue harap kalian belajar dari pengalaman yang gue bagi dan saat kalian kebetulan mengalami di situasi yang pernah gue alami, kalian bisa melewatinya.

Jadi ni cerita saat gue buka usaha sampingan bareng pasangan gue. Sebenernya udah lama gue pengen punya banget bisnis sampingan, tapi gue masih belum nemu yang pas tu apa. Kalau katanya motivator bisnis si , yang penting action-action aja. Tapi namanya pemula pasti ada rasa takut untuk memulai. Takut apaan? ya takut salah pilih bisnis dan rugi lalu bangkrut. Dan untungnya pasangan gue yang sekarang ini teman yang baik buat berdiskusi, makanya gue tertarik jadian sama dia. Bagi gue, pasangan yang enggak hanya memikirkan kesenangan hari ini aja, tapi lebih memikirkan rancangan ke masa depan itu istri-able banget. asseeeekkkk

Saat kita sedang makan siang dikala menikmati weekend, gue sempet ngomong sama dia. "bey, kalau kita buka usaha sampingan gas mau enggak?" dia pun jawab dengan antusias "mas juga pengen buka usaha sampingan to, aku juga ya iya. Tapi kalau gas apa ketemu, balik modalnya kan makan waktu lama. Belum kalau ada yang minta anter dsb.Gimana kalau tanya pendapat ortu dulu". Gue mikir iya juga sih. Akhirnya sepulang dari makan siang dan jalan bareng, kitapun coba ngobrol dengan ortu pasangan gue. hasilnya sih mendukung banget, kita di support, karena kita ada keinginan lebih maju. Tapi kita lebih disarankan untuk mengganti jenis usaha karena perputaran penjualan gas lumayan lama, apalagi persaingan penjual gas di warung-warung juga. Kita disarankan untuk membuka usaha produksi batu bata merah untuk bangunan. Kebetulan temen dari bokapnya cewek gue ada yang menawarkan tanahnya agar dikelola daripada hanya menjadi lahan kosong. Alhamdulillah banget, kalau emang rejeki mah enggak ketuker, ada aja jalannya. 

Dan akhirnya periode akhir agustus kita pun resmi menggeluti bisnis sampingan tersebut dengan modal dari iuran kita berdua yang berjumlah satu juta lima ratus ribu rupiah dan tentunya dari restu ortu gue juga pasangan gue. Karena ridho ortu mah ridhonya Alloh juga. Sang pemilik tanah hanya meminta bagian tiga ratus ribu rupiah di setiap produksi lima belas ribu bata yang terjual. Karena kebetulan bokapnya pasangan gue juga berkecimpung di bisnis produksi dan penjualan batubata, alat-alat yang dibutuhkan pun kita tidak perlu beli karena bisa dipakai bergantian. Kita memulai dengan niat bismillah mencari rejeki sampingan lain yang halal dan berkah tentunya. Kita coba promosi lewat lisan ke kerabat dan temen-temen, lewat social media BBM, instagram, Fb, twitter, olx dsb. Gue coba bersikap anti mainstream. Biasanya mah yang dijual di sosmed pakaian, sepatu, jam, makanan, tapi gue batu bata. Tapi awal perjalanan kita enggak mulus, sempet ada omongan negatif mampir yang kita terima. Pernah cewek gue dibilang gini sama rekan kerjanya  "kamu pacarannya pasti ngirit banget ya sama mas riyan sampe buka usaha. kalau kencan makan dirumah ya" dan cewek gue cuma jawab "aku emang suka makan rumahan.lebih sehat.kita juga coba nabung buat ke depan.kalau kita jalan apa ya perlu diumbar" dan gue menyemangati cewek gue "udah bey enggak usah didenger, kita beli omongan mereka dengan prestasi bukan dengan mencaci. seenggaknya kita udah melangkah lebih maju, disaat rupiah melemah terhadap dollar, kita coba membantu pergerakan perekonomian negara, membuka lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran.mereka apa udah ngelakuin itu? Enggak semua orang loh bisa berbuat gitu". .Tapi selain komentar negatif yang kita terima, respon positif juga banyak berdatangan tentunya dari orang-orang terdekat. Dan energi dukungan positif itu memacu kita untuk berjalan terus dengan semangat dan mengalahkan energi negatif yang datang dari para commenters.

Dan alhamdulillah, baru aja tiga hari buka usaha, udah ada beberapa konsumen yang pesen bata dengan kita. Banyak nomor masuk menghubungi untuk menanyakan dimana lokasi pembuatan, harga jual, dan order tentunya. Dan sebulan berjalan kita udah balik modal plus omzet. Alhamdulillah sudah tiga bulan berjalan, usaha kita makin berkembang, dan kita berharap bisnis sampingan yang lain segera menyusul untuk segera dibuka. Karena enggak mungkin kita selamanya menjadi karyawan. Kalau bisa berwirausaha kenapa enggak. Dan makhluk yang cuma bisa ngomentarin negatif ya gue liat gitu-gitu aja dan enggak ada respon apa-apa lagi. Disaat mereka asik mencibir, kita sibuk menerima pesanan dan kerjaan tetep jalan. Dan berhasil membungkam para commenters dengan prestasi tu rasanya lebih amazing loh dibanding membalas dengan comment juga :)).

Gue sih enggak niat pamer atau sombong ya, mereka ngomongin gue dan pasangan pacarannya ngirit. Tapi gue sama pasangan gue ya sering jalan sana sini dan enggak selalu mengumbar. Bahkan sering ada temen-temen,  baik itu dari temen gue atau pasangan gue, tanya referensi tempat makan dan nongkrong yang cozy dimana aja. Sedangkan mereka ya ke tempat itu-itu aja. Ini sebenernya yang ngirit siapa sih? tapi ya sudahlah ya, namanya hidup ya begitu, ada yang suka juga benci plus iri juga dengki. Kalau kata abang gue si Cristiano Ronaldo mah "some people hate me, some people love me". Ada orang yang benci kita, ada juga orang yang sayang sama kita. Lebih baik fokus untuk nyenengin orang yang udah mensupport kita daripada buang energi mikirin penilaian negatif orang lain tentang kita.

Dan pesen gue buat kalian, saat kalian ingin maju dengan prestasi entah itu dalam hal pelajaran, hoby, atau berwirausaha juga hal lainnya, enggak usah dengerin omongan negatif yang mampir. Jadiin itu motivasi buat kalian membuktikan bahwa omongan itu salah banget. Selain itu perlu juga meminta restu dan doa dari ortu, dibalik doa - usaha - dan tawakkal nya kalian. Karena doa ortu itu manjur banget buat mendampingi kita dalam menuju arah yang lebih baik. kalau kalian dicibir mah biarin aja atuh, nanti mereka ya capek sendiri. Mereka aslinya hanya iri tapi tertutupi gengsi untuk mengakui. betul tidak ? :)

Dan buat kalian yang tinggal di daerah metro dan sekitarnya bisa pesen ke gue juga kok via email dan blog ini. Antimainstream kan gue, bata aja di postingin di blog. Emang kaskus aja yang ada batanya.heeheu. Sekian postingan dari gue, oyasumi :)

No comments:

Post a Comment