Tak terasa detik demi detik telah mengantar kita di penghujung akhir tahun masehi.
Nafas dan langkah kita terus berjalan menapaki hidup seiring berjalannya waktu, dan setia menuntun kita ke pintu kematian.
Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.
Nafas dan langkah kita terus berjalan menapaki hidup seiring berjalannya waktu, dan setia menuntun kita ke pintu kematian.
Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.
Karena usia hanyalah rahasia dari sang Pencipta.
Karena itu, jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah hati kita.
Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.
Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.
Coba sejenak hentikan langkah kaki kita, dan tengoklah ke belakang akan hal yang telah di lalui.
Apa saja hal yang telah dilalui dan perlu di evaluasi.
Teruslah berbuat baik, evaluasi diri, perbaiki diri.
Karena semua makhluk yang ada di alam semesta ini, menunggu giliran untuk mati.
Sedangkan kita tidak pernah tau, kapan kita akan mati.
Dan dengan perbaikan diri, semoga kita menjadi makhluk yang bahagia saat telah mati
No comments:
Post a Comment