terkadang kita menilai seseorang tanpa mau mengenalnya minimal sedikit terlebih dulu tentang dia. Yang kita nilai hanya mungkin penglihatan awal atau pendengaran awal yang kita lihat juga kita dengar baik itu langsung atau tidak langsung tanpa kita cari tau apa yang melatari itu semua.
Jangan pernah menilai orang itu cuek, karena mungkin dia tidak care dan sebagainya. Mungkin dia pernah menjadi orang yang perhatian tapi sering di abaikan, sehingga membuat karakteristiknya berubah arah dari perhatian menjadi cuek.
Jangan pernah menilai orang itu Pemberi Harapan Palsu, karena dia care kepadamu tapi tidak berujung memberi kepastian. Bisa jadi dia telah mempunyai seseorang teristimewa di hatinya, dan tidak ingin memberi tempat bagi orang lain untuk singgah di hatinya. Mungkin kita yang terlalu berharap lebih, tapi saat itu semua tidak seperti yang kita harapkan, kita merasa di permainkan. Terlalu berharap cuma membuat kita akan kecewa jika semua tidak berjalan seperti yang kita harapkan.
Jangan pernah menilai orang itu tidak laku karena terlalu betah menyendiri. Bisa jadi dia pernah sungguh-sungguh mencintai tapi akhirnya di kecewakan. Bisa jadi juga dia sudah lelah menghadapi berbagai kegagalan dalam hubungan juga melewati fase yang berulang, seperti kembali ke awal perkenalan dengan orang yang baru.
Jangan pernah menilai orang itu player karena dia sering berpindah hati. Bisa jadi dia pernah setia tapi ditinggal mendua. Sikap trauma yang membuat dia takut di duakan, di tinggalkan, hingga akhirnya dia pun mendua.
Jangan pernah menilai orang itu tanpa kita coba tau latar belakang yang membuat dia bersikap seperti itu, jangan ~
No comments:
Post a Comment