Tuesday, 29 December 2015

Makhluk Penyendiri

Saat gue nulis postingan ini, gue lagi di dalem kamar ditemenin sama esni, panggilan sayang buat hp gue yang kepanjangannya dari s III mini. Ditemenin juga sama makhluk aneh yang bernama lembing, yang ngebuat gue ngerasa jadi ninja shinobi bernama shino dari konoha gakure di film naruto, bedanya dia ngeluarin serangga buat ngancurin musuh dengan jutsunya, kalau gue paling mbekep musuh lewat bau lembing yang gue tempelin ke wajah musuh. Dan juga ditemenin sama gubal alias guling bantal, di kamar mess yang cukup sedang ukurannya untuk gue tinggalin seorang diri. Cuma sendiri? Enggak sepi? yap gue sendiri di kamar ini. Kadang rasa sepi menghampiri, tapi lebih banyak rasa nyaman yang gue rasa di hati. Ya begitulah anehnya seorang penyendiri. Bahkan ada sumber yang bilang makhluk penyendiri itu.... :

Dewasa
Orang yang suka menyendiri itu secara mental dia dewasa dimana dia lebih meluangkan waktu untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain. Misal saat  melihat Orang Tua kita, hampir setiap hari selalu sibuk demi urusan keluarganya sendiri dan jarang sekali meluangkan waktunya demi orang lain (contoh ngumpul bareng temen, main bareng temen, makan-makan bareng temen, dsb) kan? Penyendiri itu mentalnya tidak jauh dari orang dewasa 

Mempunyai bakat tersembunyi
Biasanya penyendiri itu dari golongan 'Nerd' dimana dia sering sekali belajar sesuatu secara otodidak entah materinya di ambil dari buku ataupun dari internet.. Tetapi, meskipun doi senang belajar otodidak tetapi itu tidak menjamin doi mendapatkan ranking terbesar di kelas karena biasanya yang di pelajari doi bukan pelajaran yang ada di sekolah, tapi pelajaran yang memang 'Passion'-nya doi
Contoh doi suka menggambar, doi bukan belajar seni budaya tetapi doi belajar bagaimana cara menggambar dengan baik, bagaimana cara memilih warna yang tepat pada gambar, bagaimana cara membuat detail gambar, dll. 

Original
Penyendiri itu setiap hari selalu belajar bagaimana caranya menjadi diri sendiri meskipun doi tidak merasa tetapi ini adalah salah satu efek dari menyendiri. Jadi setiap aksi yang doi lakukan 100% atas keinginan doi! bukan karena ingin mengikuti orang lain. Menjadi diri sendiri itu sulitnya minta ampun jika kita terbiasa mengikuti gaya orang lain. Berasa kalau kita tidak mengikuti orang lain, kita akan merasa seperti orang jadul, culun, dan enggak keren!

Update
Karena aktif-nya doi dalam dunia maya, doi tidak pernah ketinggalan jaman. Doi paling duluan tau teknologi yang terbaru dibandingkan teman seumurannya, kenapa bisa bilang begini?? karena Doi itu kan orangnya lebih meluangkan waktu untuk dirinya sendiri jadi kemungkinan doi paling duluan tau teknologi terbaru yaa 85%, ya enggak mungkin dong kalau doi cuman mantengin artikel yang bidang ilmunya sama setiap hari.. bosen 

Rajin
Khususnya bagi penyendiri yang sangat aktif di dunia maya, doi itu bisa dikatakan jenius diantara teman seumurannya karena doi tau banyak tentang beragam jenis ilmu dibandingkan temannya.. Contohnya pecandu kaskuser, doi setiap hari baca artikel (meskipun artikelnya gak bermanfaat bagi doi saat ini juga) tapi doi tetap rela menghabiskan waktunya membaca artikel satu per satu sehingga doi menambah wawasannya dalam berbagai macam bidang ilmu 

Mandiri
Mandiri maksudnya bukan salah satu jenis Bank ya. Kebanyakan penyendiri itu baik sama orang tua-nya, menghabiskan waktu bersama orang tua. Dalam kasus pengen beli ..., biasanya doi gak berani minta duit sama Orang Tua-nya karena doi takut memberatkan beban orang tua-nya jadi doi mencoba untuk hidup mandiri, kalau doi cuma dapet bekel jajan sehari segitu.. Ya sudah doi kagak bakalan minta lagi (kecuali ada keperluan yaaaang sangat darurat dan tidak bisa di tunggu).

Dreamer
Penyendiri itu orangnya suka bermimpi. Hanya karena dia sering menyendiri ,bukan berarti orang yang tak memiliki tujuan hidup sama sekali. Sebenarnya mereka itu memiliki banyak sekali mimpi/cita-cita sampai doi bingung mana cita-cita yang harus di capai duluan.

Banyak Pengalaman
Kebanyakan penyendiri itu memiliki pengalaman yang banyak (Pengalaman yang dimaksud melakukan segala hal) dibandingkan teman seumurannya. Terutama pengalaman yang berkaitan dengan 'Passion'-nya doi. Doi lebih banyak bekerja dibandingkan berbicara [Less talk, Do more ]. Kalau kita punya masalah yang berkaitan dengan 'Passion'-nya doi, coba aja curhat ke doi, pasti doi bakalan bantu sampai tuntas dengan syarat kita tidak termasuk ke dalam 'Black List'-nya doi. Rata-rata penyendiri itu bukan benar-benar suka sendiri tetapi karena doi itu orangnya suka milih teman. Kalau cocok doi itu banyak bicara (Tetep, walaupun cocok palingan doi banyak bicaranya misal pas di sekolah aja, kalau udah sampai rumah udah lupa lagi sama kita ) tetapi kalau enggak cocok doi diem anggap enggak ada siapa-siapa di sekitarnya.

Berpikir Dinamis
Karena sudah terbiasa baca artikel, buku, dan mempunyai banyak pengalaman. jadi dipastikan Doi juga orangnya berpikir secara dinamis, disini maksudnya pikiran dinamis itu ilmu yang doi dapat pasti di teliti secara dalam hingga seluk beluk kenapa ilmu tersebut hingga muncul. Contoh doi menganalisa gambar 2D yang terlihat 3D, dalam pikiran doi.. doi itu membayangkan bagaimana cara membuatnya, mengapa itu bisa terjadi, apa yang menyebabkan alasan tersebut muncul, dll.
Mungkin dalam kasus ini, hanya ada pada 50% Penyendiri dari total seluruh umat manusia di muka bumi ini karena melihat hanya penyendiri yang punya penasaran tingkat tinggi saja yang mau melakukan hal seperti ini.

Serius
Dari Gaya diamnya saja sudah ketahuan bahwa penyendiri itu orangnya serius banget. Doi itu seperti tidak memiliki waktu sama sekali untuk bercanda, memang benar Doi itu orangnya serius, ini dikarenakan doi lebih mengutamakan Visi & Misi dibandingkan bermain. apalagi kalau masalahnya dah berkaitan dengan 'Passion' nya doi.. jadi tambah serem dah

Sulit di tebak
Orang yang suka menyendiri itu memiliki sifat pribadi yang sulit ditebak.

Baper
ada sebuah artikel (lupa lagi artikelnya dimana) tulisan orang asing mengatakan bahwa penyendiri itu kalau baper, enggak sembarang baper.. dia akan selalu mengingat perbuatan kita yang tidak menyenangkan bagi Dia hingga akhir hayatnya (beneran, enggak bercanda di bagian ini). 

dan ini penjelasan gue dari ciri-ciri di atas menurut pandangan gue.

Gue enggak tau itu bener atau enggaknya, karena semua itu orang lain yang menilai, bukan diri kita sendiri. Tapi terlepas dari itu semua, memang dari ciri-ciri diatas adalah hal yang sering gue rasain. Pernah gue ditanya oleh temen mess yang beda kamar, "mas, kok sampean betah dikamar terus sendirian enggak keluar-keluar. ngapain aja to". Gue cuma jawab "ya karna kamar itu tempat ternyaman buat menghabiskan waktu untuk menyendiri. Kadang ya denger musik, baca artikel, ngeblog, maen PS, nonton, tiduran, juga merenung. Merenung apa yang harus dilakuin besok. Tentang wujudin cita-cita yang belum tercapai. Renungin diri yang perlu diperbaiki, dan banyak hal". Dan dia cuma melongo sambil jawab "O". Padahal gue enggak tanya golongan darah dia apa. Kadang gue juga asik berimajinasi di saat gue sendiri. Terkadang gue pengen jadi karakter superhero seperti di film-film favorit gue semacem masked rider, hero anime, dll. Kadang juga gue asik bermain di pikiran gue, gue bernostalgia dengan alm. bokap gue, gue bernostalgila sama hewan piaraan gue yang udah wafat, gue bernostalgila gue balik kecil lagi dan bermain dengan temen-temen gue, gue berimajinasi seandainya gue punya pintu ajaib, dan banyak lagi.

Gue enggak punya bakat nulis. Bahkan setiap pelajaran mengarang bahasa Indonesia waktu gue sekolah dulu, paling cuma dapet nilai tujuh sampai tujuh koma lima, enggak pernah delapan. Tapi enggak tau kenapa gue bisa menulis postingan di blog gue ini. Bisa dibilang ngelawan arus kode etik mengarang malah gaya bahasanya. Tapi yang gue tulis emang ngalir aja dari pikiran atau hati, berlanjut ke jari tangan yang berlabuh di setiap huruf yang terpapar di keyboard untuk dirangkai menjadi sebuah kata / kalimat / paragraf hingga membentuk suatu tulisan.

Gue juga enggak punya bakat dibidang design grafis walau itu level beginner. Gue tau sedikit fungsi aplikasi semacem photoshop ini dari temen gue waktu gue kerja di studio foto dulu. Gue bisanya malah pas hampir resign, dan berlanjut secara otodidak yang gue pelajari dari penyedia artikel di google. Misal : waktu gue nyoba ngedit foto dengan mozaic style, atau dengan vector art. Gue belajar secara otodidak tanpa pendamping. Walau kadang hasilnya enggak keren seperti master-master editing. Gue pun belajar gitar, keyboard, bass, bukan dari guru gue, tapi dari buku musik yang sering gue beli dulu. Walau hasilnya gue enggak sejago slash, john lennon, flea, dan maestro musik lainnya.

Gue juga enggak ngerti gimana caranya ngikutin fashion yang lagi trend dan berubah-ubah seperti yang orang lain lakuin. Gue tau fashion yang lagi update dari hal yang gue baca, tapi gue jarang ikutin. Malah terkadang gue menabrak fashion yang lagi trend karena gue lebih suka jadi diri sendiri. Misal aja, pernah gue pakai jeans yang gue padu sendiri dengan potongan kain batik.  Pernah juga saat musimnya orang suka pakai jaket, gua malah seneng pakai blazer. Yang teranyar malah gue lagi suka pakai celana pendek juga baju baseball waktu jalan.

Kadang juga gue menjadi tempat temen-temen gue bertanya akan sesuatu hal. padahal belum tentu gue juga tau yang mereka tanyain. misal saat temen gue tanya, cara nambah ram di android gue gimana ya, ram andro gue buat greget nih cuma 512 mb. Pernah juga ada yang tanya, hard reset andro gue gimana ya, downgrade BBM di BB gue gimana ya, buat foto mozaic kaya punya lo gitu gimana, dsb. Apa gue kursus dulu untuk tau itu semua? jawabnya enggak. Ilmu itu gue dapetin dari rutinitas gue membaca. Karena bagi gue membaca itu salah satu pintu terbukanya ilmu. Filosofi ini gue resapi dari kejadian di agama keyakinan gue, saat nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang turun pertama, yaitu penggalan surat Al-alaq. Perintahnya Iqro (bacalah). Enggak mungkin perintah itu hanya sekedar perintah, pasti ada makna yang terkandung di dalamnya, apalagi itu perintah Tuhan lewat malaikat jibril untuk utusannya. Rutinitas gue setiap pagi sebelum gue kerja, biasanya gue buka browser di hp gue dan ngunjungin situs semacem detik dot com, kaskus, dll, hanya untuk sekedar tau hal yang sedang terjadi di sekitar ataupun berbagai peristiwa di belahan dunia ini.

Dalam hal mandiri, gue ngerasa sih belum sepenuhnya juga mandiri. Tapi seenggaknya tetep nyoba buat mandiri. Dan kalau berdasar ciri-ciri di atas, ya ada miripnya dengan yang pernah gue alami. Dari saat posisi keluarga gue berkecukupan sampai ujian roda kehidupan menempatkan posisi ekonomi keluarga gue dibawah, gue udah biasa hidup secara sederhana. Gue dari dulu sering ngebeli sesuatu dari hasil tabungan yang gue kumpulkan saat diberi uang saku waktu ke sekolah. Bahkan gue pernah ngalamin, dulu sangu sekolah gue abis cuma buat fotocopy form-form jurnal akuntansi pengerjaan tugas sehari-hari gue. Dan efeknya gue jadi enggak jajan pas istirahat, juga pulang jalan kaki dari sekolah hingga ke rumah. Dulu sempet gue ngalamin makan sepiring berdua sama temen gue si amel karena kita masing-masing punya uang tinggal seribu, tapi demo cacing di perut selalu menyerbu. Akhirnya kita makan nasi soto dengan iuran uang kita itu. Dan emang rejeki enggak kemana, kita memang dari awal masuk cukup deket dengan kakak kelas. Akhirnya kita ditraktir kakak kelas kita si mona yang kebetulan tau kita yang kelaperan tapi keabisan uang. Dan gue emnag dulu kalau sekolah masih mengandalkan angkot. Gue enggak nyoba buat minta beliin motor. Gue enggak mau ngrepotin ortu, yang udah biayain gue sekolah, ngasih sangu gue, ngerawat gue, ,malah ditambah beban lain lagi. Kadang kalau dipikir capek juga, jalan dari sekolah menuju ke rumah yang cukup jauh. Saat dulu ditanya berat atau enggak, pasti gue jawab enggak karena udah terbiasa. Tapi kalau sekarang, berat rasanya. Makanya terkadang gue masih nyempetin pergi dengan jalan kaki walau jaraknya enggak jauh dan juga di rumah ada motor, biar jadi pengingat gue di waktu dulu, gimana susahnya perjuangan saat gue pengen ngeraih apa yang gue cita-citain. 

Dan kata sumber di atas, penyendiri itu orang yang gemar akan bermimpi. Emang bener, gue pernah bermimpi jadi seorang programmer, jadi penulis, jadi entrepreneur, dan banyak lagi mimpi lainnya. Walau itu belum atau enggak terwujud, seenggaknya gue udah berani bermimpi.

Orang penyendiri itu pemilih dalam bertemen, emang bener? yap, bener banget. Tapi pemilih bukan dari sudut pandang fisik, materi, tingkat kegaulan atau hal semacamnya. Biasanya orang penyendiri memilih temen yang minimal sejalan dengan pikirannya. Gue bisa menjadi patung di saat berkumpul dengan orang yang menurut gue enggak cocok dengan gue, tapi gue bisa mendadak cerewet dengan orang yang bagi gue cocok dengan gue. Dan kalau dibilang pengalaman si enggak. Tapi lebih tepatnya sering belajar dari hal yang pernah di alami.

Dan emang bagi penyendiri, terkadang dia bisa menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang mungkin orang lain enggak begitu memikirkan. Misalnya aja, kenapa cewek sering sensi pas PMS, cewek bisa lupa sama galaunya kalau lagi ngumpul sama temennya dan pergi belanja bareng. Karakter penyendiri juga paling enggak suka saat serius tapi dibuat bercanda, karena orang penyendiri ingin lawan bicaranya tau dimana hal serius atau bercanda itu di tempatkan. Dan karakter penyendiri itu juga baper juga sulit di tebak. Emang bener. Gue bukan orang pedendam, tapi susah lupa. Sekali orang menyakiti gue, gue bisa memaafkan, tapi rasa sakit itu akan selalu tertancap kuat di ingatan juga hati gue. Apalagi misal kita tanpa sengaja mendengar musik, mendengar curahan penderitaan orang lain, atau melihat keadaan di sekitar yang mengingatkan akan sesuatu hal yang pernah menyakiti kita, rasa baper itu bisa muncul dengan kuatnya. Dan emang bener juga karakter penyendiri itu sulit ditebak, karena gue sendiri juga sulit menebak karakter diri gue sendiri. ada saatnya gue bisa ngerasa having fun tapi tiba-tiba gue ngerasa kesepian.

Terkadang penyendiri mendapat cibiran, bahwa dia sulit bergaul, bersosial dan lain sebagainya. Tapi jujur sebagai penyendiri, terkadang gue ngiri dengan orang yang begitu mudahnya bersosial dengan orang lain. Gue masih meraba untuk bersosial dengan orang lain. Gue juga punya banyak temen, tapi hanya sedikit yang gue anggep itu bener-bener temen, karena emang orang-orang itu yang bisa ngerti akan diri gue. Tapi walau begitu, penyendiri tetaplah seorang manusia yang butuh akan perhatian :)

1 comment: